Wednesday, December 29, 2010

rentetan pengembaraan

Alhamdulillah.....

akhirnya aku sampai jua kembali di bumi malaysia setelah berada di kemboja selama 2 minggu,walau sekejap sahaja aku di sana namun banyak pengajaran dan iktibar yang aku perolehi.di sana amat sedikit sekali mereka yang beragama islam,jadi untuk mendengar azan pun amat payah di sinilah salah satu hikmah yang tersembunyi buat diri ini,apabila azan di kumandangkan hati ini merasa syahdu kerana perasaan rindu untuk mendengar kalimah agung itu dan ia membuatkan hati ini lebih menghargai dan mengerti alunan suci.dan apa yang selama ini di pelajari secara teori dapat di praktikkan terutama dari segi ibadat dan makanan.tapi ada yang membuatkan aku sedih melihat betapa daifnya masyarakat islam di sana tetapi bangga melihat dalam kesempitan dan kesusahan yang dihadapi mereka mampu untuk menegakkan agama islam yang tercinta.dan satu lagi kelebihan d adalah betapa meriahnya masjid mereka jika di bandingkan dengan kebanyakan masjid di malaysia yang kelihatan lesu,masjid mereka bukan sahaja menjadi medan untuk beribadat untuk penganut agama islam tapi juga tempat beriadah untuk semua tanpa mengira anutan.banyak lagi ingin ku kongsikan......
tapi biarkan ia menjadi rahsia,kerna yang mendengar tidak akan sama dengan yang mengalami,jadi ku biarkan yang selebihnya untuk di alami sendiri.

Sebuah perjalanan

Sebuah perjalanan dan kehadiran
aku dibekali dengan fitrah
mengilik nafsu dan keinginan
mencoret corak warna-warna kehidupan
cuba membina benting-benting godaan
kekadang tembus dek pujukan syaitan

Hati dan jiwa berbalut kekotoran
kugilap dengan taqwa
mendamba diri pada Maha Kuasa
lempar segala kebodohan
jauhi segala nista
agar beroleh aqidah yang kukuh
agar beroleh iman yang teguh
mencari ruang masa
mencantum amalan dan ibadah
dalam tafakkur dan doa
semoga mendapat hidayah

InsyaAllah....

Sunday, December 5, 2010

HADIRNYA NUR KEINSAFAN

disaat iman kian menipis dalam kabus maksiat yang menebal..
aku patah harap dalam tebal dosa yang membelit..
lesu aku melangkah batas hari dengan beban dosa yang membukit..
parah palit dosa kian membengkak..
salur dada kian sempit..
aku ingin pulang....
jauh dari semua lendir yang semakin kejap membelit..
kalimah itu lama aku lupakan..
kalimah itu pernah aku laungkan..
kalimah itu dulu dilaungkan di telinga ku saat aku masih merah..
kalimah itu kunci syurga..tapi aku cicirkan dalam mengejar dunia..
kelu lidah menuturkannya kembali..
ya ALLAH..
betapa aku berdosa..
tiada daya aku selain rahmat mu..
aku ingin laungkan kalimah itu biar bergema dalam penjara dosa..
runtuhkan lah tirai besi maksiat ini ya Allah !!..

biar kalimah itu membugar kembali iman yang telah bersalut lumpur noda..
aku ingin berlari menuju kepada mu..membuang beban dosa..
bersama alunan kalimah mentauhidkan mu..
aku bisa gagah depani hari..

walau dulu aku tersungkur di perut dosa..aku tak peduli.
kini aku mahu kembali gagah..biar kalimah itu ralit aku zikirkan..
aku mahu hanyut dalam nikmat mensucikan mu ya Allah..
ya Allah terimalah..
la ilaha illallah…

Saturday, December 4, 2010

POHON CINTA


Sepohon cinta,
Bertahun sudah kuizinkan benihmu disemai di sanubariku
Bertahun sudah kuberjerih pelihara suburmu
Telah kubajai dengan kesetiaan dan kepercayaan
Telah kusirami dengan keikhlasan dan kejujuran
Telah tersimbah dengan nur dari Ilahi
Agar terbit haruman bunga cinta nan wangi
Kuharap  kuntummu semerbak harum ke pelosok sanubari

Tatkala musim kemarau menjengah
Kukerah segenap daya menggali telaga sabar
Di ufuk timur dan barat  tanah gersang
Untuk kusiramimu yang semakin layu
Hasratku dirimu terus segar dan tegap






Tatkala makhluk perosak berusaha membinasa akarmu
Kusisih satu persatu dengan tangan kosongku
Biar digigit luka ku tetap singkirnya
Tak sanggup kubiar kau menyembah bumi lantarannya
Tatkala  api amarah dan cemburu menyala
Adakala kubiar kau layu dek bahangnya
Tatkala hujan rahmat membasahi
Harummu umpama kasturi
Indahmu menggamit nur segenap sanubari
Tatkala nian indahnya mekar kuntummu
Tatkala nian semerbak harummu
Dititisi embun keyakinan dan pengertian
Kurejahi segala onak duri
Demi mereguk nikmat memilikimu
Tatkala badai melanda
Kuperisaikan diriku melindungmu
Namun&.
Duri-duri tajammu nan bisa menusukku
Pekat darah merah mengalir
Menyimbahi ceruk sanubari
Bisamu menular kesegenap raga
Hanyir darah menusuk rongga hidung
Menyirna wangi kuntummu
Kukaral air di telaga sabar yang masih tersisa
Biarpun longlai segenap ruas sendiku
Biarpun pekat darah masih menitis
Idamku sanubari suci dari noda dan hanyir darah
Moga hikmat air telaga sabar sebagai penawar bisa
Terkadang tiada daya lagi memilikimu
hadirmu menuntut sejuta pengorbanan
Menagih sejuta bukti
Mengidam sejuta hasrat
Terkadang kusahut segala serumu
Lalu tersungkurku di jurang kehinaan
Terkadang pabila bisamu menjalar segenap ragaku
Mengundang lalai pada Ilahi dek sebalku padamu
Lalu terperosokku di lubang murka Rabbku
Ingin kurentap dan kucantasmu dengan rakus dari sanubari
Agar tiada lagi bisa hingga kualpa pada Al Khaliq
Namun..kau bukanlah benih yang dulunya kusemai
Tunjangmu mengakar jauh  ke dasar sanubari
Andai kurentap..
Pasti kesakitan tak terperi menular keseluruh raga
Andai kucantas&
bukankah tunggulmu tetap di situ
Tetap menghadir seribu nestapa saban saat kuterlirikmu
Pasrah&
Kuserahkan segalanya pada Ar Rahiim
Dialah yang mengirimkan benihmu dulu
Jika di sisinya memilikimu akan menumbuhkan
Sejuta pohon cinta pada Ar Rahman
Tetaplah utuhlah kau dalam sanubariku
Namun.......
Jika di sisi Al Malik
Memilikimu mengundang murka Ilahi
Mematikan pohon cintaku pada Al Alim
Maka Dialah yang lebih tahu
Aturannya agar kau tersirna dari sanubariku..

Tanpa secubit sengsara
Tanpa sekelumit sesal
Tanpa seguris pilu
Tanpa secebis dendam
Pergilah kau dari sanubariku
Tanpa tersisa secalit tanda
Moga dengan pemergianmu&
Tiada putus rahmat Ilahi singgah di sanubariku
Tumbuh  sejuta pohon cinta pada Rabbku
Menggantikan kau sepohon cinta..